Minggu, 29 Mei 2016

Sistem File


SIZZ CINTAPUCINO
Sistem File

1. KONSEP FILE

File adalah unit penyimpan logika yang diabstraksi sistem operasi dari perangkat penyimpan.  File berisi informasi yang disimpan pada penyimpan sekunder (seperti magnetic disk, magnetic tape dan optical disk).

Informasi dalam file didefinisikan oleh pembuatnya. Sebuah file mempunyai struktur tertentu tergantung tipenya.  Tipe file terdiri dari data baik data numeric, karakter maupun binary serta program misalnya source program, object program dan executable program.

     A. Atribut File

Sebuah file mempunyai atribut yg berbeda antara sistem operasi satu dengan lainnya, tetapi secara umum terdiri dari : 

• Nama, informasi disimpan dalam bentuk yang dapat dibaca manusia
• Tipe, diperlukan sistem yang mendukung tipe yang berbeda.
• Lokasi, pointer ke lokasi file pada perangkat. 
• Ukuran, ukuran file saat ini. 
• Proteksi, mengontrol siapa yang dapat membaca, menulis dan mengeksekusi.
• Waktu, tanggal dan identifikasi user, data untuk monitoring proteksi, sekuriti  dan penggunaan.

Informasi file disimpan dalam struktur direktori yang diatur oleh disk.

     B. Operasi pada File

Sebagai tipe data abstrak, perlu didefinisikan operasi yang dapat dibentuk oleh file. Terdapat enam operasi dasar yg disediakan sebagai sistem call yaitu : 
• Membuat file (create)
• Menulis file (write)
• Membaca file (read)
• Reposisi dalam file (file seek)
• Menghapus file (delete) 
• Memotong file (truncate) 
• Open (Fi) mencari struktur direktori untuk entry Fi dan memindahkan isi entry ke memori.
• Close (Fi) memindahkan isi entry Fi di memori ke struktur direktori pada disk. 

Operasi tambahan yang biasanya dilakukan terhadap file adalah :
• Menambah (append) informasi baru pada akhir file yang sudah ada
• Mengubah nama (rename) file yang sudah ada
• Membuat duplikasi (copy) file

Kebanyakan operasi file melibatkan pencarian direktori untuk masukan yang berhubungan dengan file, Untuk menghindari pencarian tetap, beberapa sistem akan membuka file bila file tersebut aktif pertama kali.
Sistem operasi menyimpan tabel kecil yang berisi informasi tentang semua file yang terbuka (open-file table). Bila file tidak digunakan lagi, dilakukan penutupan oleh proses dan sistem operasi memindahkan file dari open-file table. 

Beberapa informasi yang berkaitan dg pembukaan file yaitu :
• Pointer file.
• Jumlah file yang dibuka.
• Lokasi file pada disk.

     C. Tipe File 

Salah satu pertimbangan penting dalam merancang sistem file dan keseluruhan sistem operasi adalah apakah sistem operasi mengenali dan mendukung sistem file. Bila sistem operasi mengenali tipe suatu file, maka dapat dilakukan operasi terhadap file dengan cara yang rasional.

Misalnya user yang mencoba mencetak file executable dapat dicegah oleh sistem operasi karena file adalah program binary. Teknik yg umum untuk implementasi tipe file adalah memasukkan tipe file sebagai bagian dari nama file. Nama file dibagi menjadi dua bagian yaitu nama dan extension (seperti pada MS-DOS) seperti pada Gambar 9-2.  Setiap file mempunyai atribut pembuat berisi nama dari program yang membuatnya (seperti pada MSWindows / Apple Macintosh). Atribut ini di-set oleh sistem operasi saat menggunakan system call create.

Bila user membuka file tersebut dengan melakukan double-clicking mouse pada icon dari file tsb, program yang dibuat ditampilkan otomatis.

UNIX menggunakan magic number yang disimpan pada awal file untuk mengindikasikan tipe file berupa program executable, batch file (shell script), file postscript dan lain-lain.  Tidak semua file mempunyai magic number, sehingga informasi tipe tidak dapat digambarkan.

UNIX tidak menyimpan nama dari program pembuatnya. UNIX juga mengijinkan nama extension dari file tersembunyi, sehingga user dapat menentukan tipe file sendiri dan tidak tergantung pada sistem operasi. 

     D. Struktur File

Tipe file juga digunakan untuk untuk menunjukkan struktur internal dari file. File tertentu harus konfirmasi ke struktur yang dibutuhkan yang dimengerti oleh sistem operasi.

Misalnya sistem operasi membutuhkan file executable yang mempunyai struktur khusus sehingga dapat menentukan dimana letak memory dan lokasi dari instruksi pertama. Beberapa sistem operasi menggunakan sekumpulan sistem pendukung struktur file dg sejumlah operasi khusus  untuk manipulasi file dengan struktur tersebut.  Hal ini menjadi kelemahan pada sistem operasi yang mendukung struktur file lebih dari satu. Jika sistem operasi menentukan 10 struktur file berbeda, maka perlu menyertakan kode untuk mendukung struktur file tersebut.

Setiap file perlu dapat didefinisikan sebagai satu dari tipe file yang didukung oleh sistem operasi. Beberapa sistem operasi seperti UNIX dan MS-DOS hanya mendukung sejumlah struktur file.  UNIX menentukan setiap file merupakan deret 8 bit byte dan bit tersebut tidak di terjemahkan oleh sistem operasi.  Skema ini mempunyai fleksibilitasi maksimum, tetapi sedikit dukungan.  Setiap program aplikasi harus mnyertakan kode
sendiri untuk menterjemahkan file input ke dalam struktur yang tepat.  Setidaknya semua SO harus mendukung sedikitnya satu struktur file executable sehingga sistem dapat load dan menjalankan program

     E. Struktur File Internal

Secara internal, sistem disk mempunyai ukuran blok yang ditentukan oleh ukuran sebuah sector.  Semua disk I/O dibentuk dalam unit satu blok (physical record) yang berukuran sama.  Ukuran physical record tidak tepat dg panjang logical record.

Logical record mempunyai panjang yang bervariasi.  Solusinya adalah dengan mengirim  sejumlah logical record ke blok fisik.  Ukuran logical record, ukuran blok fisik dan teknik pengiriman menentukan berapa banyak logical record yang berada pada blok fisik. Pengiriman dapat dilakukan oleh program aplikasi user atau sistem operasi. 

File merupakan deretan blok-blok.  Semua fungsi dasar I/O dioperasikan pada blok-blok tersebut. Konversi dari logical record ke blok fisik berhubungan dg perangkat lunak sederhana.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar